untuk kedua kalinya aku pertanyakan makna cinta
ke semesta di hadapan
sesuatu yang ku kira ku mengerti, tapi tidak
sesuatu yang dahulu ku kira bisa disiasati, tapi tidak
sesuatu dengan gejala yang terdefinisi, tapi tidak sebabnya
sesuatu yang kiranya membuat dunia berputar, apapun alasan untuk itu
sesuatu dengan implikasi membebani, saat rasa itu sudah tidak ada lagi
sesuatu yang menurut ku penuh kontradiksi, diametri, ironi
sesuatu yang menjadi karena, maka, walaupun
...
sesuatu yang sudah saya tidak percayai
...
mungkin sampai nanti
...
mungkin
ke semesta di hadapan
sesuatu yang ku kira ku mengerti, tapi tidak
sesuatu yang dahulu ku kira bisa disiasati, tapi tidak
sesuatu dengan gejala yang terdefinisi, tapi tidak sebabnya
sesuatu yang kiranya membuat dunia berputar, apapun alasan untuk itu
sesuatu dengan implikasi membebani, saat rasa itu sudah tidak ada lagi
sesuatu yang menurut ku penuh kontradiksi, diametri, ironi
sesuatu yang menjadi karena, maka, walaupun
...
sesuatu yang sudah saya tidak percayai
...
mungkin sampai nanti
...
mungkin
0 Comments:
Post a Comment
<< Home